Makalah PKIP
“Prilaku HIdup Bersih dan Sehat Rumah Tangga”
Kelompok
12:
Febri
Yunaldi Chaniago
Vika
Trihandayani B
Riska
Dosen
Pembibing:
Helfi
Agustin, SKM, .MKM.
FAKULTAS KESEHATAN
MASYARAKAT
UNIVERSITAS
BAITURRAHMAH PADANG
2012
KATA
PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat allah swt, yang
telah memberikan rahmat dan karunia nya serta kesempatan sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah PKIP ini tepat pada waktunya. Adapun judul yang di bahas
penulis pada makalah ini adalah mengenai ‘’Prilaku Hidup Bersih dan Sehat di
Rumah Tangga’’.
Makalah ini merupakan tugas kelompok. Penulis
mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing serta semua pihak yang ikut
membantu dalam pembuatan makalah ini, sehingga akhirnya makalah ini dapat
terselesaikan. Penulis menyadari tidak ada gading yang tak retak’’ penulis mohon
maaf apabila terdapat kesalahan dalam pembuatan makalah ini. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat dan menambah ilmu pengetahuan kita semua. Penulis juga mohon kritik
dan saran dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Padang,
… M 2012
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................... i
DAFTAR ISI ........................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang.................................................................................................. 1
1.2 Tujuan................................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi PHBS di Rumah Tangga...................................................................... 3
2.2 Tujuan PHBS di Rumah Tangga........................................................................ 3
2.3 Manfaat PHBS di Rumah Tangga...................................................................... 4
2.4 Sasaran PHBS di Rumah Tangga....................................................................... 4
2.5 Indikator PHBS di Rumah Tangga.................................................................... 5
2.6 Persentase Pencapaian
Rumah Tangga yang berPHBS di Indonesia................ 13
BAB III PENUTUP
3.1Kesimpulan.......................................................................................................... 14
3.2 Saran................................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hidup sehat adalah hal yang seharusnya
diterapkan oleh setiap orang, mengingat manfaat yang ditimbulkan akan sangat
banyak, mulai dari konsentrasi kerja, kesehatan dan kecerdasan anak sampai
dengan keharmonisan keluarga. Menciptakan hidup sehatpun sangatlah mudah serta
murah, mengingat biaya yang harus dikeluarkan untuk pengobatan apabila
mengalami gangguan kesehatan cukup mahal.
Setiap
manusia yang hidup di dunia ini memerlukan lingkungan yang bersih dan sehat
agar dapat memberikan kenyamanan hidup. Oleh karena itu, manusia wajib peduli
terhadap lingkungan dengan cara menjaga, memelihara dan menciptakan lingkungan
hidup yang baik.
Perilaku
merupakan wujud tindakan seseorang berdasarkan pemahaman dan kemauan terhadap
sesuatu yang dihadapi. Sedangkan lingkungan hidup merupakan wahana dimana
mahluk dapat bertahan dan berkembang biak.
Untuk
mewujudkan sebuah bangsa yang lebih sehat, masyarakat diajak berkomitmen untuk
melakukan hidup sehat melalui perilaku hidup bersih dan sehat. Perilaku Hidup
Bersih Dan Sehat adalah upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau
menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat,
dengan membuka jalur komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi,
untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku, melalui pendekatan pimpinan
(Advokasi), bina suasana (Social Support) dan pemberdayaan masyarakat
(Empowerment). Sehingga keluarga dan
masyarakat itu dapat menolong dirinya sendiri dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan
kesehatan di masyarakat. Dengan demikian masyarakat dapat mengenali dan mengatasi masalahnya
sendiri, terutama dalam tatanan masing-masing, dan masyarakat/dapat menerapkan
cara-cara hidup sehat dengan menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatannya.
Rumah Tangga merupakan unit terkecil
dalam lingkungan. Perilaku hidup yang bersih dan sehat
selayaknya harus diterapkan dan ditanamkan kepada seluruh anggota keluarga.
Peranan keluarga dalam sebuah rumah memegang kunci utama untuk meningkatkan
kualitas kesehatan sejak dini. Karena jika keluarga sehat, akan membentuk
masyarakat yang sehat pula. Untuk itu, Sehat harus diawali dari dalam rumah
sendiri.
Dengan menerapkannya terlebih dahulu di
lingkungan rumah tangga, maka otomatis akan lebih mudah menerapkan ke
lingkungan yang lebih luas lagi, yaitu masyarakat. Karena
kondisi sehat dapat dicapai dengan mengubah perilaku dari yang tidak sehat menjadi
perilaku sehat, dan menciptakan lingkungan sehat di rumah tangga. Oleh karena
itu kesehatan perlu dijaga, dipelihara dan ditingkatkan oleh setiap anggota rumah
tangga serta diperjuangakan oleh semua pihak secara keseluruhan (totalitas)
1.2
Tujuan
Adapun
tujuan dari diselesaikannya makalah ini adalah :
Ø Menyelesaikan dan melengkapi tugas mata kuliah PKIP
Ø Menambah pengetahuan pembaca mengenai Prilaku Hidup Bersih
dan Sehat khususnya di dalam rumah tangga
Ø Mengetahui definisi dari Prilaku Hidup Bersih dan Sehat di
Rumah Tangga
Ø Mengetahui tujuan dari Prilaku Hidup Bersih dan Sehat di
Rumah Tangga
Ø Mengetahui manfaat dari Prilaku Hidup Bersih dan Sehat di
Rumah Tangga
Ø Mengetahui sasaran dari Prilaku Hidup Bersih dan Sehat di
Rumah Tangga
Ø Mengetahui indikator-indikator Prilaku Hidup Bersih dan Sehat di Rumah
Tangga
Ø Mengetahui persentasse pencapaian rumah tangga yang berPHBS
di Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi PHBS di Rumah Tangga
Pengertian Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat :
Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS) adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas
kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya
sendiri di bidang kesehatan dan dapat berperan aktif dalam kegiatan – kegiatan
kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan–kegiatan kesehatan di masyarakat
(Depkes RI, 2007).
Pengertian (Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat) PHBS di Rumah
Tangga :
PHBS di Rumah
Tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan
mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam
gerakan kesehatan di masyarakat. PHBS di Rumah Tangga dilakukan untuk mencapai
Rumah Tangga Sehat. Rumah tangga sehat berarti mampu menjaga, meningkatkan, dan
melindungi kesehatan setiap anggota rumah tangga dari gangguan ancaman penyakit
dan lingkungan yang kurang kondusif untuk hidup sehat (Depkes RI, 2007).
PHBS merupakan
salah satu strategi yang dapat ditempuh untuk menghasilkan kemandirian di
bidang kesehatan baik pada masyarakat maupun pada keluarga, artinya harus ada
komunikasi antara kader dengan keluarga/masyarakat untuk memberikan informasi
dan melakukan pendidikan kesehatan (Depkes RI, 2007).
2.2
Tujuan PHBS di Rumah Tangga
I.
Tujuan Umum :
Meningkatnya
rumah tangga sehat di desa kabupaten/kota di seluruh Indonesia.
II.
Tujuan Khusus :
·
Meningkatkan
pengetahuan, kemauan dan kemampuan anggota rumah tangga untuk melaksanakan
PHBS.
·
Berperan aktif dalam
gerakan PHBS di masyarakat.
2.3
Manfaat PHBS di Rumah Tangga
I.
Manfaat PHBS bagi
rumah tangga :
·
Setiap rumah tangga
meningkatkan kesehatannya dan tidak mudah sakit
·
Anak tumbuh sehat dan
cerdas
·
Produktivitas kerja
anggota keluarga meningkat dengan meningkatnya kesehatan anggota rumah tangga
maka biaya yang dialokasikan untuk kesehatan dapat dialihkan untuk biaya investasi seperti biaya pendidikan,
pemenuhan gizi keluarga dan modal usaha untuk peningkatan pendapatan keluarga.
II.
Manfaat PHBS bagi
masyarakat :
·
Masyarakat mampu mengupayakan
lingkungan yang sehat
·
Masyarakat mampu
mencegah dan menanggulangi masalah-masalah kesehatan
·
Masyarakat
memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada.
·
Masyarakat mampu
mengembangkan Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM) seperti posyandu, jaminan pemeliharaan kesehatan,
tabungan bersalin (tabulin), arisan jamban, kelompok pemakai air, ambulans desa
dan lain-lain.
2.4
Sasaran PHBS di Rumah
Tangga
Sasaran
PHBS di Rumah Tangga adalah seluruh anggota keluarga yaitu :
1.
Pasangan Usia Subur
2.
Ibu Hamil dan Ibu
Menyusui
3.
Anak dan Remaja
4.
Usia Lanjut
5.
Pengasuh Anak
2.5
Indikator PHBS di
Rumah Tangga
Pembinaan
PHBS di rumah tangga dilakukan untuk mewujudkan Rumah Tangga Sehat. Rumah
Tangga Sehat adalah rumah tangga yang memenuhi 7 indikator PHBS dan 3 indikator
Gaya Hidup Sehat sebagai berikut :
Tujuh Indikator PHBS di Rumah Tangga :
1.
Pertolongan persalinan
oleh tenaga kesehatan
Adalah
pertolongan persalinan dalam rumah tangga yang dilakukan oleh tenaga kesehatan
(bidan, dokter, dan tenaga para medis lainnya). Tenaga kesehatan merupakan orang yang
sudah ahli dalam membantu persalinan, sehingga keselamatan Ibu dan bayi lebih
terjamin. Apabila terdapat kelainan dapat diketahui dan segera ditolong atau
dirujuk ke Puskesmas atau rumah sakit. Persalinan yang ditolong oleh tenaga
kesehatan menggunakan peralatan yang aman, bersih, dan steril sehingga mencegah
terjadinya infeksi dan bahaya kesehata lainnya.
Apa tanda – tanda persalinan :
·
Ibu mengalami mulas-mulas yang timbulnya semakin sering dan
semakin kuat
·
Rahim terasa kencang bila diraba terutama pada saat mulas
·
Keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir
·
Keluar cairan ketuban yang berwarna jernih kekuningan dari
jalan lahir
·
Merasa seperti mau buang air besar
Bila ada
salah satu tanda persalinan tersebut, yang harus dilakukan adalah :
·
Segera hubungi tenaga kesehatan (bidan/dokter)
·
Tetap tenang dan tidak bingung
·
Ketika merasa mulas bernapas panjang, mengambil napas
melalui hidung dan mengeluarkan melalui mulut untuk mengurangi rasa sakit.
.Tanda bahaya persalinan :
·
Bayi tidak lahir dalam 12 jam sejak terasa mulas
·
Keluar darah dari jalan lahir sebeium melahirkan
·
Tali pusat atau tangan/kaki bayi terlihat pada jalan lahir
·
Tidak kuat mengejan
·
Mengalami kejang-kejang
·
Air ketuban keluar dari jalan lahir sebelum terasa mulas
·
Air ketuban keruh dan berbau
·
Setelah bayi lahir, ari-ari tidak keluar
·
Gelisah atau mengalami kesakitan yang hebat
2.
Bayi diberi ASI
eksklusi
Adalah
bayi usia 0-6 bulan hanya diberi ASI saja sejak lahir sampai usia 6 bulan. ASI adalah makanan alamiah berupa cairan dengan kandungan gizi yar
cukup dan sesuai untuk kebutuhan bayi, sehingga bayi tumbuh dan
berkembang dengan baik. Air Susu Ibu pertama berupa cairan bening berwarna
kekuningan (kolostrum), sangat baik untuk bayi karena mengandung zat kekebalan
terhadap penyakit
Apa saja keunggulan ASI :
a)
Mengandung zat gizi sesuai kebutuhan bayi untuk pertumbuhan
dan perkembangan fisik serta kecerdasan.
b)
Mengandung zat kekebalan.
c)
Melindungi bayi dari alergi.
d)
Aman dan terjamin kebersihannya, karena langsung disusukan
kepada bayi dalam keadaan segar.
e)
Tidak akan pemah basi, mempunyai suhu yang tepat dan dapat
diberikan kapan saja dan di mana saja.
f)
Membantu memperbaiki refleks menghisap, menelan dan
pernapasan bayi.
Kapan dan
bagaimana ASI diberikan :
a)
Sebelum menyusui ibu harus yakin mampu menyusui bayinya dan
mendapat dukungan dari keluarga.
b)
Bayi segera diteteki/disusui sesegera mungkin paling lambat
30 menit setelah melahirkan untuk merangsang agar ASI cepat keluar dan
menghentikan pendarahan.
c)
Teteki/susui bayi sesering mungkin sampai ASI keluar,
setelah itu berikan ASI sesuai kebutuhan bayi, waktu dan lama menyusui tidak
perlu dibatasi, dan berikan ASI dari kedua payudara secara bergantian.
d)
Berikan hanya ASI saja hingga bayi berusia 6 bulan. Setelah
bayi berusia 6 bulan, selain ASI diberikan pula Makanan Pendamping ASI (MP-ASI)
dalam bentuk makanan lumat dan jumlah yang : sesuai dengan
perkembangan umur bayi. 5.Pemberian ASI tetap dilanjutkan hingga bayi berusia 2
tahun. :
Bagiamana
cara menyusui yang benar :
a)
Sebelum menyusui
bayi, terlebih dahulu ibu mencuci kedua tangannya dengan menggunakan air bersih
dan sabun sampai bersih.
b)
Lalu bersihkan kedua puting susu dengan kapas yang telah
direndam terlebih dahulu dengan air hangat.
c)
Waktu menyusui bayi, sebaiknya ibu duduk atau berbaring
dengan santai, pikiran ibu harus dalam keadaan tenang (tidak tegang).
d)
Pegang bayi pada belakang bahunya, tidak pada dasar kepala.
e)
Upayakan badan bayi menghadap kepada badan ibu, rapatkan
dada bayi dengan dada ibu atau bagian bawah payudara ibu.
f)
Tempelkan dagu bayi pada payudara ibu.
g)
Jauhkan hidung bayi dari payudara ibu dengan cara menekan
pantat bayi dengan lengan ibu bagian dalam.
h)
Bayi disusui secara
bergantian dari susu sebelah kiri, lalu ke sebelah kanan sampai bayi merasa
kenyang.
i)
Setelah selesai menyusui, mulut bayi dan kedua pipi bayi
dibersihkan dengan kapas yang telah direndam air hangat.
j)
Sebelum ditidurkan, bayi harus disendawakan dulu supaya
udara yang terhisap bisa keluar dengan cara meletakkan bayi tegak lurus pada
ibu dan perlahan-lahan diusap belakangnya sampai bersendawa. Udara akan keluar
dengan sendirinya.
Apa manfaat
memberikan ASI?
a)
Bagi Ibu:
·
Menjalin hubungan kasih sayang antara ibu dengan bayi
·
Mengurangi pendarahan setelah persalinan,
·
Mempercepat pemulihan kesehatan ibu.
·
Menunda kehamilan berikutnya.
·
Mengurangi risiko terkena kanker payudara.
·
Lebih praktis karena ASI lebih mudah diberikan pada setiap
saat bayi membutuhkan
b)
Bagi bayi :
·
Bayi lebih sehat, lincah dan tidak cengeng
·
Bayi
tidak sering sakit
·
c)
Bagi Keluarga :
·
Praktis dan tidak perlu mengeluarkan biaya untuk pembelian
susu formula dan perlengkapannya.
·
Tidak perlu waktu dan tenaga untuk menyediakan susu formula,
misalnya merebus air dan pencucian peralatan.
Bagaimana
cara menjaga mutu dan jumlah produksi ASI:
a)
Mengkonsumsi makanan bergizi seimbang, banyak makan sayuran
dan buah-buahan. Makan lebih banyak dari biasanya.
b)
Banyak minum air putih paling sedikit 8 gelas sehari.
c)
Cukup istirahat dengan tidur siang/berbaring selama 1 -2 jam
dan menjaga ketenangan pikiran,
d)
Susui bayi sesering mungkin dan kedua payudara kin dan kanan
secara bergantian hingga bayi tenang dan puas.
3.
Penimbangan bayi dan
balita
Penimbangan
bayi dan balita dimaksudkan untuk memantau pertumbuhan setiap bulan dan
mengetahui apakah bayi dan balita berada pada kondisi gizi kurang atau gizi
buruk.
Penimbangan
bayi dan balita dilakukan setiap buian mulai umur 1 bulan sampai 5 tahun di
Posyandu. Manfaat penimbangan balita setiap bulan di Posyandu
:
·
Untuk mengetahui apakah balita tumbuh sehat.
·
Untuk mengetahui dan mencegah gangguan pertumbuhan balita.
·
Untuk mengetahui balita yang sakit,
(demam/batuk/pilek/diare), berat badan dua bulan berturut-turut tidak naik,
balita yang berat badannya BGM (Bawah Garis Merah) dan dicurigai Gizi buruk
sehingga dapat segera dirujuk ke Puskesmas.
·
Untuk mengetahui kelengkapan Imunitasi.
·
Untuk mendapatkan penyuluhan gizi.
4.
Mencuci tangan dengan
air dan sabun
Mengapa harus mencuci tangan dengan menggunakan air bersih dan
sabun :
·
Air yang tidak bersih banyak
mengandung kuman dan bakteri penyebab penyakit Bila digunakan, kuman berpindah
ke tangan. Pada saat makan, kuman dengan cepat masuk ke dalam tubuh, yang bisa
menimbulkan penyakit.
·
Sabun dapat membersihkan
kotoran dan membunuh kuman, karena tanpa sabun kotoran dan kuman masih
tertinggal di tangan.
Manfaat mencuci tangan :
·
Membunuh kuman penyakit yang ada di tangan.
·
Mencegah penularan penyakit seperti Diare, Kolera Disentri,
Typhus, kecacingan, penyakit kulit, Infeksi Saluran Pemapasan Akut
(ISPA), flu burung atau Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS)
·
Tangan menjadi bersih dan bebas dari kuman.
5.
Menggunakan air bersih
Air
yang kita pergunakan sehari-hari untuk minum, memasak, mandi, berkumur, membersihkan
lantai, mencuci alat-alat dapur, mencuci pakaian, dan sebagainya haruslah
bersih, agar kita tidak terkena penyakit atau terhindar dari penyakit.
6.
Menggunakan jamban
sehat
Jamban
adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas pembuangan kotoran manusia yang
terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk dengan leher angsa atau tanpa
leher angsa (cemplung) yang dilengkapi dengan unit penampungan kotoran dan air
untuk membersihkannya.
Syarat
jamban sehat :
·
Tidak mencemari sumber air minum (jarak antara sumber air
minum dengan lubang penampungan minimal 10 meter)
·
Tidak berbau.
·
Kotoran tidak dapat dijamah oleh serangga dan tikus.
·
Tidak mencemari tanah disekitarnya.
·
Mudah dibersihkan dan aman digunakan.
·
Dilengkapi dinding dan atap pelindung.
·
Penerangan dan ventilasi cukup.
·
Lantai kedap air dan luas ruangan memadai.
·
Tersedia air, sabun, dan alat pembersih.
Cara memelihara jamban sehat :
·
Lantai jamban hendaknya selalu bersih dan tidak ada genangan
air.
·
Bersihkan jamban secara teratur sehingga ruang jamban dalam
keadaan bersih.
·
Di dalam jamban tidak ada kotoran yang terlihat.
·
Tidak ada serangga, (kecoa, lalat) dan tikus yang
berkeliaran,
·
Tersedia alat pembersih (sabun, sikat, dan air bersih).
·
Bila ada kerusakan, segera diperbaiki.
7.
Rumah bebas jentik
Rumah bebas Jentik adalah rumah tangga yang
setelah dilakukan pemeriksaan Jentik secara berkala tidak terdapat Jentik
nyamuk. Yang perlu dilakukan agar Rumah Bebas Jentik :
a)
Lakukan Pemberantasan
Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3 M
plus (Menguras, Menutup, Mengubur, plus Menghindari gigitan nyamuk).
b)
PSN merupakan kegiatan memberantas telur, jentik, dan
kepompong nyamuk penular berbagai penyakit seperti Denam Berdarah Dengue,
Chikungunya, Malaria, Filariasis (Kaki Gajah} di tempat-tempat perkembangbiakannya.
c)
3 M Plus adalah tiga cara plus yang dilakukan
pada saat PSN yaitu:
·
Menguras dan menyikat tempat-tempat penampungan air seperti bak
mandi, tatakan kulkas, tatakan pot kembang dan tempat air minum burung.
·
Menutup rapat-rapat tempat penampungan air seperti lubang bak
kontrol, lubang pohon, lekukan-lekukan yang dapat menampung air hujan.
·
Mengubur atau menyingkirkan barang-barang bekas yang dapat menampung
air seperti ban bekas, kaleng bekas, plastik-plastik yang dibuang sembarangan
(bekas botol/gelas akua, plastik kresek,dll)
Tiga Indikator Gaya
Hidup Sehat
8.
Makan buah dan sayur
setiap hari
Setiap
anggota rumah tangga mengkonsumsi minimal 3 porsi buah dan 2 porsi sayuran atau
sebaliknya setiap hari. Makan sayur dan buah setiap hari sangat penting, karena:
·
Mengandung vitamin dan mineral, yang mengatur pertumbuhan
dan pemeliharaan tubuh.
·
Mengandung serat yang tinggi.
9.
Melakukan aktivitas
fisik setiap hari
Aktivitas fisik adalah melakukan
pergerakan anggota tubuh yang menyebabkan pengeluaran tenaga yang sangat
penting bagi pemeliharaan kesehatan fisik, mental, dan mempertahankan kualitas
hidup agar tetap sehat dan bugar sepanjang hari. Aktivitas fisik dilakukan
secara teratur paling sedikit 30 menit dalam sehari, sehingga, dapat
menyehatkan jantung, paru-paru serta alat tubuh lainnya.
10. Tidak merokok dalam rumah
Setiap
anggota keluarga tidak boleh merokok di dalam rumah. Rokok ibarat pabrik bahan
kimia. Dalam satu batang rokok yang diisap akan dikeluarkan sekitar 4.000 bahan
kimia berbahaya, di antaranya yang paling berbahaya adalah Nikotin, Tar, dan
Carbon Monoksida (CO).
·
Nikotin menyebabkan ketagihan
dan merusakjantung dan aliran darah.
·
Tar menyebabkan kerusakan sel
paru-paru dan kanker
·
CO menyebabkan berkurangnya
kemampuan darah membawa oksigen, sehingga sel-sel tubuh akan mati.
2.6 Persentasse
Pencapaian Rumah Tangga Yang berPHBS di Indonesia
Berdasarkan profil kesehatan provinsi tahun 2009, persentase rumah
tangga yang ber-Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) secara nasional sebesar
48,41%.
Provinsi
yang memiliki persentase tertinggi adalah :
·
Jawa Tengah (88,57%)
·
DIYogyakarta (87,38%)
·
Kalimantan Timur (79,73%)
Provinsi dengan persentase PHBS yang rendah adalah :
·
Sumatera Barat (17,97%)
·
Banten (21,37%)
·
Papua Barat (27,34%).
sumber : profil kesehatan Indonesia Tahun 2009
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
PHBS di Rumah Tangga adalah upaya untuk memberdayakan
anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih
dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat.
PHBS di Rumah
Tangga dilakukan untuk mencapai Rumah Tangga Sehat di
desa kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Kegiatan PHBS ini sendiri memiliki
manfaat baik bagi rumah tangga itu sendiri maupun masyarakat. Sasaran dari
kegiatan PHBS rumah tangga ini adalah : Pasangan Usia Subur, Ibu Hamil dan Ibu
Menyusui, Anak dan Remaja, Usia Lanjut, Pengasuh Anak.
Rumah Tangga Sehat adalah rumah tangga yang melakukan
10 (sepuluh) PHBS di Rumah Tangga yaitu meliputi 7
indikator PHBS dan 3 indikator Gaya Hidup Sehat.
Tujuh indikator PHBS :
1.
Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
2.
Memberi ASI ekslusif
3.
Menimbang bayi dan balita
4.
Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
5.
Menggunakan air bersih
6.
Menggunakan jamban sehat
7.
Memberantas jentik di rumah
Tiga indikator
gaya hidup sehat :
8.
Makan buah dan sayur setiap hari
9.
Melakukan aktivitas fisik setiap hari
10. Tidak merokok di
dalam rumah
Berdasarkan profil
kesehatan provinsi tahun 2009, persentase rumah tangga yang ber-Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS) secara nasional sebesar 48,41%.
3.2 Kritik dan Saran
Dalam penulisan
makalah ini banyak sekali terdapat kesalahan dan kelemahan. Baik isi makalah
maupun tata bahasa penulisan yang di buat oleh penulis. Oleh karena itu,
penulisan mengharapkan tanggapan dan koreksi yang membangun dari pembaca
sehingga ke depannya makalah yang di buat akan lebih baik pada masa yang akan
dating.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar